Text
Piutang dalam Perspektif Masyarakat Toraja (Studi Etnografi pada Aluk Rambu Solo)
ABSTRAK
Peneliti menggunakan etnografi sebagai metode untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Etnografi selaku penjelajah budaya diharapkan mampu menggali
secara mendalam peristiwa Aluk Rambu Solo’ dan praktik piutang tangkean suru’.
Hasil penjelajahan budaya mengungkapkan bahwa masyarakat Toraja
mengenal tangkean suru‘ sebagai Sonda Mali’ yang bermakna pembuktian cinta
dan dukungan moril karena turut menanggung duka yang dialami. Sonda Mali’
adalah ungkapan cinta yang diharapkan pengembaliannya di masa mendatang.
Harapan ini muncul karena adanya keinginan untuk berjumpa kembali sebagai
upaya untuk mempertahankan hubungan persaudaraan. Etnografi juga berhasil
menggali perlakuan Sonda Mali’ yang ternyata sama seperti piutang pada
kebanyakan orang, yaitu: mengakui adanya harga pertukaran, waktu jatuh tempo,
penilaian, penyajian, serta melandasinya dengan Sipatu. Konsekuensi dari sikap
mengabaikan Sonda Mali’ adalah perasaan malu kepada diri sendiri dan orang lain
yang disebut Masiri’. Perasaan ini timbul karena merasa tidak mampu
mempertahankan hubungan persaudaraan.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat berfokus pada kebudayaan unik
lainnya di Indonesia untuk memperkaya wawasan berpiutang masyarakat umum
dan pelaku bisnis.
Kata Kunci: Piutang, Aluk Rambu Solo’, Tangkean Suru’, Masiri’, Sipatu, dan
Sonda Mali’.
Tidak tersedia versi lain