Text
Kondisi Sosial Ekonomi Anak-Anak Buruh Pikul di Pasar Inpres Manonda Kota Palu
ABSTRAK
Nagauleng, C 101 09 093 “Kondisi Sosial Ekonomi Anak-Anak Buruh Pikul Di Pasar Inpres Manonda Kota Palu”. Pembimbing Utama Prof. H. Chairil Anwar, SE., MA., Ph.D, Pembimbing Pendamping Muh. Ichsan Badong, S.E., M.Si.
Skripsi Fakultas Ekonomi, 2015.
Kata Kunci : Sosial Ekonomi, Buruh Anak
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi anak-anak buruh pikul di Pasar Inpres Manonda Kota Palu?, Faktor apakah yang dominan mendorong mereka menjadi buruh pikul di Pasar Inpres Manonda Kota Palu?, Bagaimanakah hubungan antara tingkat kemiskinan dan pilihan anak menjadi buruh pikul di Pasar Inpres Manonda Kota Palu?”. Tipe penelitian yang digunakan adalah Penelitian Deskriptif (Deskriptif Research). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Untuk memecahkan masalah yang ada maka digunakan metode Tabulasi Silang (Cross Tabulation).
Hasil penelitian bahwa anak-anak yang termotivasi untuk bekerja menjadi buruh pikul semata-mata karena terdesak oleh kebutuhan ekonomi keluarganya, dimana orang tua mereka rata-rata memiliki anak lebih dari satu dan kondisi pekerjaan yang tidak menentu. Dengan rata-rata jumlah keluarga lebih dari 5 orang, maka semua anggota keluarga termasuk anak-anak harus ikut bekerja terutama menjadi buruh pikul di Pasar Inpres Manonda tanpa memperhatikan lagi kebutuhan pendidikan khususnya pendidikan dasar di sekolah tingkat SD.
Pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga responden biasanya di alokasikan secara keseluruhan untuk pengeluaran rumah tangga dengan 2 (dua) faktor dominan yang pada dasarnya mempengaruhi anak-anak untuk menekuni pekerjaan sebagai buruh pikul, yaitu membantu orang tua dan memenuhi keperluan pribadi.
Hasil perhitungan diperoleh nilai chi-square adalah sebesar 26,58 dan nilai koefisien kontingensi 0,59 yang membuktikan bahwa derajat keeratan hubungan antara tingkat pendapatan (kemiskinan) terhadap alasan anak-anak menjadi buruh pikul adalah sebesar 59%.
Tidak tersedia versi lain