Text
Analisis Keuntungan dan Margin Pemasaran Kopra di Desa Pusungi Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una
ABTRACK
FIKRAN C 101 11 040, Analisis Keuntungan dan Margin Pemasaran Kopra di Desa Pusungi Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una. Yang dibimbing, Pembimbing I, H. Armin Muis. S.E., M.P dan Pembimbing II, Risman. S.E., M.P.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis keuntungan dan margin pemasaran kopra di Desa Pusungi Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-una yang diterima oleh petani pada setiap lembaga pemasaran. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pemilihan responden melalui metode Purposive sampling dan menggunakan rumus Slovin dalam (husein 2004), jumlah responden sebanyak 41 orang terdiri dari 34 orang dari petani kelapa, 3 orang dari pedagang pengumpul kecil, 3 orang dari pedagang pengupul besar, dan 1 orang dari pabrik. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan lokasi penelitian. Pengambilan data secara observasi, dokumentasi, dan wawancara langsung, mengenai analisis keuntungan dan margin pemasaran kopra.
Dari ketiga saluran pemasaran kopra yang ada di Desa Pusungi Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-una, maka besar margin yang diterima setiap lembaga pemasaran pada masing-masing saluran yaitu, untuk saluran pemasaran I pengumpul kecil memperoleh margin pemasaran sebesar Rp200/Kg (97,56%), pengumpul besar memperoleh margin sebesar Rp300/Kg (96,47%). Untuk saluran pemasaran II pengumpul besar memperoleh margin pemasaran sebesar Rp350/Kg (95,88%). Dan untuk saluran pemasaran III tidak memperoleh margin pemasaran karena pabrik tidak memiliki harga jual kopra. Jadi kesimpulannya bahwa harga yang diterima pengumpul kecil dan pengumpul besar, bila mana presentasenya lebih besar dari > 60% yang di bayarkan konsumen akhir maka usaha tersebut dikatan efisien. Karena share yang diperoleh pengumpul kecil dan pengumpul besar adalah > 90% maka usaha tersebut dikatan efisien .
Keuntungan yang diterima petani pada saluran I yaitu sebesar Rp6.250/Kg, pada saluran II petani menerima keuntungan yaitu sebesar Rp6.257/Kg dan pada saluran III petani menerima keuntungan yaitu sebesar Rp6480/Kg. Jadi kesimpulannya, saluran pemasaran kopra yang baik untuk peningkatan pendapatan petani adalah saluran pemasaran III yaitu petani langsung menjual ke pabrik dengan keuntungan bersih sebesar Rp6.480/Kg dan presentase sebesar 34,13%.
Tidak tersedia versi lain