Text
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pengolahan Kayu Pada PT. Hansung Jaya Di Palu
ABSTRAK
A. Agus Swandani, C20112276. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pengolahan Kayu Pada PT. Hansung Jaya Di Palu. Dibimbingan Oleh Saharuddin Kaseng dan Syamsuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan dan dengan menggunakan metode economic order quantity (EOQ), mana lebih optimal sehingga mampu meminimumkan biaya-biaya persediaan agar efisiensi perusahaan dari aspek produksi dapat tercapai. Selain itu, persediaan pengaman dan titik pemesanan kembali juga menjadi tujuan penelitian untuk diketahui. Tempat dalam penelitian ini adalah PT. Hangsung Jaya. Dimana industri ini dianggap tepat untuk diteliti karena kegiatan produksinya sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku. PT. Hansung Jaya sendiri menggunakan bahan baku kayu dari jenis rimba campuran yang disuplai dari Parigi dan sekitarnya. Pengendalian yang tepat akan mengantarkan pada efisiensi perusahaan. Sebaliknya , pengendalian yang kurang tepat mengakibatkan pembengkakan biaya sampai kepada tersedatnya proses produksi bahkan sampai terhentinya kegiatan produksi. Oleh karena itu, digunakan metode economic order quantity (EOQ) untuk menentukan kuantitas frekuensi pemesanan bahan baku yang optimal sehingga total inventory cost (total biaya persediaan) yang efisien tercapai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan kebutuhan bahan baku yang dilakukan oleh PT. Hansung Jaya di tahun 2016 sebesar 264,74 M3 dengan frekuensi pemesanan sebanyak 14 kali, dan jumlah setiap kali pesan 18,91 M3 dengan total biaya sebesar Rp. 1.257.706.000. Sedangkan perhitungan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity menunjukkan kuantitas pemesanan yang paling ekonomis adalah sebesar 38,91 M3 dengan frekuensi pemesanan sebanyak 6,80 atau 7 kali, dan menghasilkan total biaya persediaan (TIC) sebesar Rp. 972.557.200,-. Dalam menjaga kemungkinan resiko keterlambatan bahan baku yang dipesan, maka ditentukan besarnya safety stock yakni 7,95 M3. Titik pemesanan kembali (reorder point) pada saat persediaan bahan baku digudang tersisa sebesar 12,07 M3 dengan waktu tunggu (lead time) selama 4 hari. Dari hasil penelitian yang dilakukan apabila PT. Hansung Jaya menerapkan metode EOQ akan mengefesienkan biaya sebesar 22,67% atau setara dengan Rp. 285.148.800,-.
Kata Kunci : Economic Order Quantity (Jumlah Pemesanan Ekonomis), Safety Stock (Persediaan Pengaman), Reorder Point (Titik Pemesanan Kembali).
Tidak tersedia versi lain