CD-ROM
Analisis Penerimaan dan Keberlangsungan Usaha Industri Kue Coklat Berhantu
ABSTRAK
Sitti Samsiar C 101 11 017, Analisis Penerimaan dan Keberlangsungan
Usaha Industri Kue Coklat Berhantu, Yang dibimbing oleh Pembimbing
Utama Bapak Eko Jokolelono, dan Pembimbing Pendamping Bapak Muhtar
Lutfi.
Penelitian ini pada dasarnya mempunyai tujuan untuk menganalisis biaya
dan penerimaan serta keberlangsungan Industri Rumah Tangga Kue Cokelat
Berhantu. Metode Penelitian merupakan analisis deskriptif dengan pendekatan
perhitungan Total Revenue (TR) dan Break Event Point (BEP). Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder berupa data
silang (cross section) dari Biaya Produksi dan Pendapatan Kotor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerimaan bersih setelah
dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan produksi (perhari)
adalah sebesar Rp. 2.332.000,00-,. Artinya bahwa terdapat bahan lebih untuk
setiap biaya yang dikeluarkan (NVP > 0).(2) Berdasarkanperhitungan BEP yang
dilakukan diperoleh bahwa kita bisa memiliki kesimpulan bahwa untuk
memperoleh titik impas pada jumlah pendapatan penjualan bersih sebesar Rp.
1,348,590.00-. (3) Ketersediaan bahan baku dan perlengkapan per hari
ketersediaan bahan baku coklat yang di pakai untuk pembuatan coklat berhantu
dan varian kue lainnya adalah 50 kg, tepung terigu sebanyak 20 kg dan bahan
lainnya seperti gula sebanyak 12,5 kg, mentega 8 kg, telur 300 butir, minyakdonat
7 kg, susu bubuk 5 kg, label 443 lembar, mika 500 cup, toples 70 buah. Bias
dilihat pada table 2 menunjukan pemakai atau penggunaan bahan baku pembuatan
kue coklat berhantu perharinya. (4) Harga, jumlah produk dan penerimaan total
produksi yang di hasilkan per hari bahwa jumlah penerimaan dari usaha coklat
berhantu yang di dapatkan dari nilai produksi kue coklat berhantu 300 mika
dengan nilai penerimaan Rp. 7.500.000 / hari, kue kering 40 toples dengan nilai
penerimaan Rp. 7.200.000/ hari tetapi khusus kue kering di produksi pada bulan
puasa dan hari raya besar saja. Kue cake 20 mika dengan nilai penerimaan Rp.
1.200.000/ hari, kue brownis 40 mika dengan nilai penerimaan Rp. 1.600.000 /
hari, butter Cake 20 mika dengan nilai penerimaan RP. 1.400.000 / hari, Donat
500 biji dengan nilai penerimaan Rp. 2.500.000 / hari. Nilai per hari merupakan
nilai produksi coklat berhantu yang diproleh, dalam penelitian untuk mengetahui
besarnya penerimaan tergantung pada jumlah produksi coklat berhantu per hari.
Kata Kunci: Baiya Produksi, Total Penapatan, Net Present Value (NPV), Break
Tidak tersedia versi lain